Oleh:
Rikza Adhia Nada
Banyak
yang bertanya, negara Indonesia menggunakan sistem perekonomian yang seperti
apa sih? Pertanyaan ini terlontar dikarenakan minimnya pengetahuan
masyarakat akan sistem perekonomian yang ada. Kerena sejauh ini, masyarakat
hanya ingin menikmati tanpa ingin mengetahui. Yang jelas, jika perekonomian dirasa
menghasilkan kemakmuran, maka persetujuan akan sistem meningkat. Namun
sebaliknya, jika kemelaratan yang menghampiri, maka huru-hara, demo, sampai
hal-hal negatif bermunculan tiada henti memenuhi berita utama di layar kaca
televisi.
Fenomena
seperti ini sangat disayangkan sekali jika para pendemo, pembuat onar maupun
para perusak tidak dapat menjawab sebuah pertanyaan: “Apakah saudara tahu sistem
perekonomian yang digunakan oleh Indonesia saat ini?” mayoritas penduduk akan
menjawab dengan tegas, “TIDAK TAHU!”
Maka, apa
sebenarnya sistem perekonomian Indonesia saat ini? Sebelum menjawabnya, perlu
diketahui jenis-jenis perekonomian yang ada di dunia, di antaranya:
a. Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis
Sistem ini
lebih memposisikan pemerintah sebagai pusat dari segala kegiatan perekonomian,
sampai mengenai hak milik pribadi pun pemerintah pusat yang berhak mengaturnya.
Dampak
dari sistem ini ialah tidak adanya kepemilikan pribadi karena semuanya diatur
oleh pemerintah pusat. Tidak ada orang kaya maupun miskin, karena pendangan
sistem komunis berpandangan bahwa kondisi masyarakat seharusnya sama-sama rata.
Dan tidak adanya kebebasan rakyat dalam menggunakan sumber daya alam.
b. Sistem Ekonomi Kapitalis/Liberal
Sistem
yang memberikan kebebasan dalam segala bentuk kegiatan perekonomian. Rakyat bebas
memilih apa dan cara apa yang akan dia gunakan, sedangkan pemerintah tidak
memiliki urusan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh mereka.
Dampak
dari sistem ini ialah kaum pemodal menjadi kaum yang super power dan
memonopoli segala sesuatunya, sedangkan buruh hanyalah menjadi alat untuk
mempertebal saku kaum pemodal dengan pundi-pundi tanpa balas jasa yang
seimbang!
c. Sistem Ekonomi Campuran
Kombinasi
dari dua sistem yang telah dipaparkan sebelumnya, di mana rakyat memiliki hak
untuk berkreativitas dan pemerintah juga tetap memiliki peran dalam mengatur
jalannya perekonomian.
d. Sistem Ekonomi Islam
Sistem ekonomi
yang dasar kegiatan perekonomiannya mengacu kepada Al-Qur’an dan As-sunah,
dengan tujuan meratakan kesejahteraan kepada semua golongan masyarakat tanpa
terkecuali.
Ada Apa dengan Perekonomian Kita?
Melimpah ruahnya kekayaan alam,
banyaknya pemuda-pemudi harapan bangsa dan cukupnya fasilitas yang memadai
tetap saja masih dihiasi dengan banyaknya pengangguran, orang miskin bertaburan
bagaikan debu beterbangan. Di sisi lain, yang kaya semakin berkuasa dan yang
miskin semakin tertindas.
Eksploitasi terhadap sumber daya
alam tak dapat dihindarkan, kesenjangan sosial semakin merata di mana-mana,
itulah fenomena perekonomian Indonesia saat ini. Bila disimpulkan, maka
perekonomian Indonesia saat ini dapat dikatakan menggunakan sistem
Kapitalis/Liberal yang notabene berkiblat kepada Amerika khususnya. Dapat
dikatakan juga bahwa bangsa ini mengadopsi sistem Campuran karena adanya
(sedikit) peran pemerintah dalam mengatur perekonomian negara.
Mayoritas Umat Islam; Peran dalam Perekonomian Bangsa?
Banyaknya jumlah muslim di
Indonesia ternyata tidak cukup untuk berbuat banyak dalam sistem perekonomian
yang menindas ini. Semua ini dikarenakan kalahnya bangsa Indonesia akan “perang
pemikiran” oleh para pembenci Islam, bahkan sampai sistem perekonomian pun
disetir oleh mereka para kaum kapitalis, yang mendoktrin bangsa ini akan
kenikmatan duniawi tanpa harus memikirkan ukhrawi.
Pada awal era 90-an, mulai
bermunculan perbankan yang menggunakan sistem Islam, dan terbukti bahwa ketika
krisis nasional melanda, sistem ini mampu bertahan sehingga tidak mengalami
kerugian besar. Ketertarikan nasabah akan sistem syari’ah tersebut meningkat,
sehingga tidak dapat dipungkiri semakin banyaknya pengguna sistem syari’ah ini.
Saat ini, terdapat 11 Bank Umum Syari’ah (BUS), dan 23 Unit Usaha Syari’ah
(UUS). Hal ini mengindikasikan semakin banyak orang yang tertarik terhadap sistem
perekonomian dengan basis syari’ah.
Lalu, Sistem Apakah yang Digunakan
Indonesia Saat Ini?
Belum dapat disimpulkan apa
sistem yang benar-benar digunakan oleh negara ini, karena masih banyaknya campur
tangan manusia (serakah) yang tidak memikirkan kesejahteraan menyeluruh.
Oleh karenanya sistem yang baik
ialah sistem yang mengantarkan kita menuju kebahagiaan dunia maupun akhirat,
sistem yang menjadikan kesejahteraan milik masyarakat keseluruhan bukan hanya
mereka yang kuat dan sistem yang tidak ada spekulasi di dalamnya.
Bagaimanakah mengaplikasikannya?
Dengan dimulai dari diri sendiri, menyadari akan makna ke-Tauhidan dan selalu
mengingat kematian. Dengan mengingat kematian, keserakahan akan harta tidak
akan pernah ada. Wal-Lâhu ‘A’lamu bish-Shawâb...
0 komentar:
Posting Komentar