Oleh:
Sebastian Herman
Mungkin
kalimat ini masih asing di telinga kita, kalimat yang saya ambil sebagai judul
artikel kali ini adalah kalimat yang sangat terkenal dalam bahasa Perancis. Pada era tahun 90-an, terjemahan kalimat di atas pernah nge-hit sebagai
sebuah lagu dalam bahasa melayu, “Sejarah
Mungkin Berulang”―L’
Histoire se Repete.
Flashback
ke Masa
Lalu
Lebih
dari 14 abad yang lalu, sebelum datangnya Islam,
kondisi masyarakat Arab Jahiliyah sangatlah bobrok. Hukum yang diterapkan
adalah hukum rimba. Setiap anak perempuan yang lahir
akan langsung dibunuh, karena menurut kepercayaan orang Arab
Jahiliyah pada waktu itu, kelahiran seorang perempuan akan menjadi aib bagi
keluarga. Kerusakan dan ketidakadilan ada di mana-mana, minuman khamar yang
memabukkan telah menjadi budaya bangsa Arab kala itu, di samping yang kaya makin kaya yang miskin
makin melarat.
Salah
satu faktor kesenjangan jurang ekonomi ini adalah karena diterapkanya sistem
ribawi. Pada masa itu riba sudah mendarah daging bagi bangsa Arab, di mana setiap orang yang melakukan
pinjaman harus mengembalikan lebih dari harta pokok yang dipinjam.
Kebobrokan
masyarkat jahiliyah ini terus berlangsung sampai datangnya agama Islam yang
dibawah oleh seorang Rasul yang mulia, Muhammad SAW. Islam adalah agama yang
komprehensif dan universal, artinya Islam
mengatur segala aspek kehidupan manusia baik dari segi spiritual, politik, sosial dan bahkan perekonomian.
Dalam
perekonomian, Islam mengajarkan keadilan dan pemerataan kesejahteraan yang menyeluruh.
Islam melarang praktik riba dan menekankan keadilan distribusi pendapatan
melalui zakat dan sedekah. Sehingga pemerataan kesejahteraan dan keadilan pun
terwujud. Bahkan, pada
pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
tidak ada seorang pun yang berhak menerima zakat―bukti atas kesejahteraan rakyatnya.
Begitulah Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘âlamîn.
Kondisi
Perekonomian Global Masa Kini
Krisis
keuangan golbal (global financial crisis)
yang terjadi di akhir tahun 2008 ternyata masih menyisakan problem yang
belum dapat dipecahkan sampai saat ini.
Amerika Serikat
sebagai dalang dari krisis tersebut masih disibukkan dengan kebijakan
stabilitas perekonomiannya. Seperti kata pepatah,
“Keluar dari mulut harimau masuk
ke mulut buaya.” Begitulah kondisi perekonomian
global saat ini. Setelah diguncang krisis tahun 2008, krisis ekonomi yang tak
kalah hebat kembali datang;
Eropa sedang dilanda kebingungan. Jumlah utang Yunani yang “over” dan
jumlah penganguran yang meningkat drastis di
Italia dan Spanyol diprediksi akan berdampak global. Hal ini terjadi karena diterapkan
sistem kapitalis yang mendewakan sistem bunga atau riba.
L’
Histoire se Repete
Dalam
kondisi ekonomi yang terpuruk tersebut, Islam hadir sebagai solusi, karena Islam adalah way of
life yang bersifat komprehensif. Islam adalah agama yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, termasuk
ekonomi. Jika kita mengibaratkan saat ini adalah masa Jahiliyah yang menerapkan sistem
riba, maka sesuai dengan judul artikel ini; “L’ Histoire se Repete”. Apakah sejarah itu akan kembali
berulang!? Apakah
Islam dapat menjadi solusi bagi semua kebobrokan ekonomi dewasa ini, seperti
halnya Islam pada zaman Rasul SAW yang mampu memberantas sistem ribawi yang
sudah mengakar bagi masyarakat jahiliyah!?
Jawabannya
ada pada pundak generasi muda Islam saat ini. Karena pemuda memiliki energi dan
semangat yang besar. Kita sebagai pejuang ekonom rabbani harus optimis bahwa
sejarah akan kembali berulang, Islam akan menguasai dunia dan menyinari dunia
dengan sistem ekonomi yang rahmatan lil ‘âlamîn.
Wal-Lâhu ‘A’lamu bish-Shawâb...
0 komentar:
Posting Komentar