Sabtu, 10 Desember 2011

Matrikulasi Akhwat; Isi Tahun Baru Hijriah dengan Muhasabah


Bogor – Tahun baru Hijriah merupakan sebuah momen di mana kita sebagai umat muslim berlomba-lomba untuk memperbaiki diri, berlomba-lomba untuk mencapai ridho Illahi, dan senantiasa berusaha untuk menjadi insan yang istikamah dalam menghadapi berbagai tantangan dakwah yang dewasa ini sedang kita hadapi. Mendengar kata tahun baru atau seringkali disebut dengan “new year” saat ini sangat identik dengan perayaan pesta kembang api, hura-hura, dan seluruh tempat-tempat hiburan berlomba-lomba untuk membuat acara semenarik mungkin untuk menarik minat para penikmat tahun baru untuk ikut bergabung dalam berpesta pora.

Acapkali kita seringkali salah mengintepretasikan apa itu tahun baru? Tahun baru dapat kita jadikan momen untuk muhasabah diri, tapi mengapa saat ini banyak sekali orang yang hanya sekedar merayakan kedatangannya dan menyambut dengan meriah kedatangannya tanpa mereka sadari mereka telah melawati satu tahun penuh yang belum tentu dilalui dengan sebaik-baiknya.

Melihat fenomena yang terjadi saat ini, maka BIMM (Badan Independen Mahasiswi Matrikulasi) Akhwat 2011 mengadakan acara yang kreatif dan inovatif dengan nama MOCA (Muharram on Colorful Activity) dan mengambil tema “Explore and Eexpose Our Talent to Be Experienced Teenagers”. BIMM akhwat berusaha mengemas momen ini untuk menyambut kedatangan tahun baru hijriah dengan hal-hal baik dan yang lebih positif.

Acara yang dimulai pada hari Senin tanggal 28 November 2011 hingga malam puncak tanggal 30 November 2011 berjalan dengan lancar. Kegiatan yang diselenggarakan pun dikemas secara menarik. Pada hari pertama kegiatan MOCA, dimulai dengan acara workshop mengenai “Pakaian Syar’i dan Tidak Syar’i” kemudian dilanjut dengan kajian “Etika Seorang Wanita Muslimah” dengan pembicara Ustadzah Ngatini, salah satu Pembina Akhwat.

Para pengurus BIMM, dibantu dengan para anggota BIMM yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, mensosialisasikan pakaian muslimah yang baik dengan membuat konsep sebuah drama. Alhasil, para anggota BIMM tak hanya menikmati hiburan yang disajikan saja tapi mereka pun bisa mengambil ibrah (pelajaran) yang dapat dipraktekan di dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Hari kedua dari kegiatan ini diadakan pada tanggal 29 November 2011, kegiatan yang diselenggarakan berupa kompetisi antar kelas akhwat yang diikuti oleh empat kelas dimulai dari kelas A sampai dengan kelas D.

Para mahasiswi sangat antusias mengikuti acara ini, beberapa lomba sengaja diadakan dengan harapan akan meningkatkan integritas antar sesama anggota BIMM, pengurus BIMM, maupun para pembina asrama akhwat. Lomba-lomba yang diadakan adalah Lomba LCTI (Lomba Cepat Tepat Islam), MTQ, MHQ, Kaligrafi, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Inggris, dan Debat.

Dukungan yang datang dari suporter antar kelas, memberikan semangat untuk setiap perwakilan kelas yang sedang berkompetisi dalam lomba. Alhasil beberapa kejuaraan mampu mereka raih. Di antaranya:

-          Kelas A berhasil menjuarai beberapa lomba seperti: Debat, Kaligrafi, MTQ, dan Pidato Bahasa Inggris.

-          Kelas B berhasil menjuarai Lomba Pidato Bahasa Arab yang diwakili oleh Aisyah Batu Bara.

-          Kelas C berhasil menyambet 2 piala, yakni kejuaraan LCTI dan Hifdzul Qur’an.



Rabu 30 Desember 2011, Gedung Ibnu Khaldun, adalah puncaknya acara setelah melewati rentetan acara selama 2 hari. Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswi matrikulasi dan pembina akhwat (Darti, Tini, Zaki, dan Suryani Wulandari). Kegiatan dimulai bakda isya, diisi dengan acara pengumuman para pemenang lomba dan beberapa pemnampilan seni, seperti teater, japanesse klub, nasyid, dan klub tari daerah. Selain itu, ada penampilan pidato bahasa Thailand yang dibawakan oleh Afnan dan Asri, mahasiswi matrikulasi asal Thailand.Acara berlangsung sekitar dua jam dan berakhir pada pukul sepuluh malam.

Melihat ghirah (semangat) yang kuat dan kesungguhan para mahasiswi dan seluruh pengurus BIMM hingga membuat Azzahra Hidayat (Ketua BIMM Akhwat angkatan 11) berdesis kagum, “Subhanallah aku jadi semangat melihat antusias anak-anak dan kinerja seluruh pengurus.” Terangnya.

Maka dari itu mari kita sambut tahun baru hijriah dengan bermuhasabah, tidak untuk merayakannya karena pada dasarnya semua hari dan bulan adalah sangat berarti bagi setiap muslim jika hari-harinya dilalui dan diiringi oleh ibadah yang ihsan.
Koresponden Matrikulasi: Adita Dyah Asokawati

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes