Selasa, 29 November 2011

Hilman Fauzi Nugraha

Mahasiswa lulusan terbaik STEI Tazkia dan peraih reward umrah gratis



Senyum manis terkulum indah dari wajah seorang pemuda kelahiran Garut 4 Juli 1990 itu ketika reporter satunol hendak mewawancarainya. Hilman Fauzi, SEI., adalah mahasiswa lulusan terbaik angkatan VII STEI Tazkia yang sekaligus mendapat reward Paket Umrah gratis dari Rektor Tazkia Dr. Muhammad Syafii Antonio berkat prestasinya tersebut.
Saat reporter satunol memintanya untuk berbagi proses kesuksesannya, dengan penuh semangat Beliau bercerita tentang pendidikan yang dimulainya di Pesantren Darul Arqom. Awalnya, Hilman kecil adalah seorang bocah pendek, hitam dan dengan segala keterbatasan fisik yang dimilikinya. Kondisinya yang seperti itu dijadikan bahan hinaan dan ejekan oleh teman-teman sebayanya, bahkan dia sempat merasa tidak nyaman nyantri di Pesantren tersebut.
Saat di pesanten pula, Hilman ditinggal wafat oleh ayah tercintanya. Gurat-gurat kesedihan menjadi mimik hilman setiap hari. Namun di sisi lain, berpulangnya sosok ayah bagi Hilman dijadikannya sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik dengan keinginan untuk membanggakan Ibu dan saudara-saudaranya. Dan, ketika dia menduduki bangku SMA, tekadnya mulai terlihat saat dinobatkan menjadi ketua Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM).
Dalam proses pendidikannya, Hilman muda sempat iseng-iseng mengikuti tes ke Amerika dengan hanya bermodal keberanian dan tekad yang kuat. Singkat cerita, Hilman pun diterima oleh universitas tersebut. Kabar gembira itu Hilman beritakan ke seluruh warga kampungnya, tapi rupanya takdir Tuhan berkata lain, disebabkan beberapa hal Hilman harus menerima bahwa dia bisa mengenyam pendidikan di Negeri Paman Sam tersebut. Dengan menahan segala rasa malu, Ia lanjutkan hari-hari seperti biasa sebagai santri di pesantren Darul Arqom.
Gagal menjadi pelajar di Negeri Paman Sam, Hilman diberkati sebagai siswa yang mengikuti program pertukaran pelajar dengan Negeri Sakura, Jepang. Empat bulan dilaluinya di Negeri tersebut.
Sepulangnya dari Negeri Samurai, Hilman langsung dihadapi dengan ujian nasional. Seusai ujian nasional, datang berbagai tawaran dari universitas bergengsi di tanah air. Hilman memilih Universitas Muhammadiyah Solo dan Tripoli University (Libya), selain mengikuti dua seleksi tersebut dia juga mengikuti SPMB dengan memilih UNILA kedokteran sebagai pilihan pertama dan Hubungan Internasional di Uneversitas Indonesia. Hasilnya, Hilman lolos di semua seleksi yang diikutinya. Namun setelah berdiskusi dengan ibu beserta saudara-saudarannya dia memilih Tripoli University sebagai labuhan pendidikannya.
Setelah berita kelulusan Ujian Nasional, ada jeda waktu cukup lama sebelum keberangkatannya ke negeri Muammar Qaddafi tersebut. Dalam masa penantian itulah datang sebuah tawaran beasiswa dari STEI Tazkia. Bersama kakanya, Hilman menyambangi kota hujan tersebut dan mengikuti serangkaian tahap seleksi di STEI Tazkia. Hilman lulus dengan memperoleh beasiswa penuh plus uang saku.
Setelah tiga bulan mengenyam pendidikan di Tazkia, tiba-tiba pihak dari Tripoli datang untuk membawa Hilman ke Libya. Akan tetapi Hilman, didorong oleh keinginan ibunya yang lebih nyaman anaknya sekolah di Indonesia, bersikeras untuk melanjutkan studinya di Tazkia.
Di kampus para pejuang ekonom tersebut hilamn mulai menunjukan kelasnya ketika menjabat sebagai Koordinator Divisi Pendidikan dan Kebahasaan di BIMM (Badan Independen Mahasiswa Matrikulasi). Salah satu programnya yang sangat sukses adalah Matriculation Magazine, sebuah majalah dinding untuk semua mahasiswa matrikkulasi.
Semasa ia menjadi mahasiswa, seabrek kegiatan kemahsisiwaan diikutinya, mulai dari kegiatan akademik maupun non akademik, bahkan di organisasi di luar kampus Hilman juga turut aktif. Ajaibnya, pemuda ini memiliki prestasi di hampir semua bidang. Di bidang olah raga, bujang Garut ini pernah meraih juara ke tiga dalam prtandingan futsal se-Bogor. Di Progress (Pelopor Gerakan Ekonomi Syariah), Hilman dinobatkan menjadi ketua divisi kastrat (Kajian Strategis). Di luar kampus dia mengikuti organisasi kegiatan pemuda Muhammadiyah. Sampai pada akhirnya tahun 2010 Hilman terpilih sebagai ketua KasSEI Progress STEI Tazkia. Sejak menjadi ketua progress prestasi akademiknya meningkat 4.00, Hilman pernah berkata, “Kalau nilai kalian turun setelah aktif di Progres, berarti ada yang salah dengan dakwah kalian.”
Untuk memotivasi teman-teman mahasiswa lain, Hilman pernah berpesan, “Jangan merasa kerdil di kampus Tazkia yang kecil, mungkin Allah tidak menakdirkan kita di kampus yang besar, akan tetapi Allah menakdirkan kita untuk memperbesar kampus kita yang kecil.”
Dan, 19 November 2011 menjadi hari yang sangat bersejarah dalam hidupnya. Ia mendapat penghargaan sebagai mahasiswa terbaik dengan empat kategori, yaitu IPK, prestasi luar kampus, keaktifan organisasi, Tahfidz, dan bebas dari komdis. Berkat prestasinya itulah, Hilman mendapat reward Umrah Gratis.
“Pada dasarnya, setiap manusia diciptakan Allah dalam keadaan serba kekurangan. Diberi kelebihan untuk mensyukuri pemberiannya. Oleh karena itu kenalilah diri sendiri dan hargai orang lain dalam hal apapun. Carilah kelebihan dan manfaatkan kelebihan yang dimiliki. Karna kelebihan akan merubah menjadi karakter seseorang. Man ‘Arafa Nafsahu ‘Arafa Rabbahu. Beranilah menyongsong masa depan! Jangan pernah diam! Karena diam tidak akan merubah nasib kita! (Umys)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes